Minggu, 16 Januari 2011

Membuat Peta Kehidupan

 Peta kehidupan adalah membuat rencana dan tujuan dari hidup anda dan seberapa jauh pencapaian anda terhadap tujuan itu. Dalam skala besar, biasanya perusahaan pasti memiliki misi dan visi sebagai pengarah kepada tujuan yang ingin dicapai / target.

Tentu hal ini sangat penting dan berpengaruh terhadap KESUKSESAN yang ingin diraih. Karena sebab inilah mengapa setiap perusahaan yang besar dan sukses pasti memiliki visi dan misi yang jelas. Baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Begitu juga seharusnya dengan kehidupan kita. Sebenarnya mudah saja, jika ingin sukses, contohlah mereka yang sudah sukses. Artinya kita juga harus membuat tujuan / target dan batas waktu untuk mencapai target yang JELAS agar kita memiliki acuan yaitu bila dengan usaha yang keras dalam batas waktu tertentu ternyata hasil dan pendapatan yang kita dapatkan ternyata masih JAUH dari target tersebut, kita dapat segera mengambil tindakan yang dianggap perlu.

Umumnya orang tidak membuat rencana / peta kehidupan bahkan tidak menyadari pentingnya peta ini. Padahal dari peta inilah nantinya akan tampak seberapa jauh anda dengan tujuan anda.

Untuk membuat peta kehidupan pertama-tama perlu anda pikirkan tujuan-tujuan / impian besar apa yang ingin anda raih di masa mendatang. Selanjutnya memasukkan usaha/aset/tabungan dan menilai apakah usaha anda dapatkan itu akan mendekatkan anda kepada tujuan anda.

Contoh :

Tujuan / Impian
Memiliki rumah seharga 150 juta

Usaha
Pendapatan Rp 3 juta / bulan

Tabungan
Tabungan Rp 10 juta

Di contoh ini, kami menggunakan tujuan yang tidak terlalu tinggi dan umum bagi orang banyak, bahkan cenderung minimal. Si A yang memiliki istri dan 1 anak bertujuan memiliki rumah seharga 150 jt dengan cara kredit pada bank. Katakan pihak bank memberikan keistimewaan khusus kepada si A bahwa ia dapat membeli rumah tersebut secara 100% kredit tanpa perlu uang muka.

Si A mengambil kredit selama 10 tahun. Dengan asumsi per tahun KPR flat hanya 13%. (normalnya 13 hingga 15 persen per tahun). Maka cicilan yang perlu dibayarkan si A adalah 2,2 juta / bulan. Ingat bahwa dengan gaji 3 juta per bulan, maka si A hanya memiliki 800 ribu / bulan untuk biaya hidup, sungguh tidak mencukupi untuk biaya hidup selama 1 bulan padahal ia memiliki anak yang semakin lama semakin besar, kebutuhan tak terduga, tidak / belum memasukkan cicilan kendaraan, asumsi di atas adalah dengan KPR flat 13%, dan yang terpenting yaitu pendidikan anak adalah ala kadarnya karena biaya sekolah favorit adalah sangat mahal. .

Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa si A juga belum memasukkan biaya lain-lain yang tidak dapat dihindari dan biasanya membutukan biaya besar misalnya ada keluarga yang sakit, jumlah anak bertambah, dsb. Nilai Tabungan 10 juta tidaklah cukup untuk menutup biaya-biaya yang tidak terduga itu dalam beberapa tahun, apalagi dalam jangka waktu 10 tahun. Mungkin bagi anda yang pernah mengalami sakit ataupun ada keluarga yang masuk ke rumah sakit pasti tahu biaya pengobatan sangatlah mahal. Tidak ada seorangpun yang dapat menghindari hal ini.

Lalu bukankan gaji juga pasti naik ? Jawabannya kembali ke uraian sebelumnya apakah anda bisa memastikan inflasi tidak akan naik sehingga uang sekolah, biaya pengobatan, cicilan KPR, dll tidak ikut merangkak naik ? Kenaikan gaji yang sekitar 10% tidak akan banyak menolong jika inflasi juga tinggi. Itupun bila si A tetap berprestasi selama 10 tahun dan tidak terkena PHK.

Dari ilustrasi di atas, menjadi tampak jelas bahwa gaji yang kita dapatkan sangatlah tidak mencukupi untuk hidup layak dan bahagia. Dan sebenarnya, gaji sebesar 3 juta per bulan yang bagi sebagian orang dipandang cukup besar, ternyata sangat minim untuk hidup pada jaman sekarang apalagi untuk mencapai kebebasan finansial. Dengan membuat peta kehidupan di atas, diharapkan anda dapat mengubah hidup dan menambah arus pemasukan anda menjadi lebih dari 1 sebelum terlambat. 
(http://www.belajarforexpro.com)

Kisah Seorang Expedisi "Arthur"

Pada jaman dahulu kala, ada seorang pelaut muda yang bernama Arthur. Sehari-harinya Arthur hidup miskin dengan ayahnya karena ibunya telah lama meninggal. Selama ini Arthur hanya menggantungkan hidupnya dari mencari ikan di laut. Hasil dari mencari ikan hanya cukup untuk biaya hidup dan kalaupun berlebih, sisanya yang sangat sedikit itu berusaha ia tabung sebisanya.

Ayah Arthur tidak lama ini sakit keras dan membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Hal ini membuat Arthur menjadi sangat sedih karena tidak dapat membantu Ayah yang sangat dicintainya itu. Dalam keputusasaannya, ia pergi ke kedai minum dan berusaha melupakan dengan cara minum minuman keras hingga mabuk.

Saat sedang minum, ada teman baiknya, Marley, si pembuat kapal yang handal, kebetulan lewat dan heran melihat Arthur yang tidak pernah menyentuh minuman keras sedang minum-minum dengan mimik sedih. Marley mendatanginya dan menanyakan mengapa Arthur terlihat sedih.

Arthur menceritakan segala masalah yang sedang dihadapinya kepada temannya itu. Marley yang mendengar hal tersebut berusaha membantunya. Marley ingat bahwa Gubernur di kota tersebut baru-baru ini mengadakan sayembara bahwa siapapun yang dapat mengambil surat penting dari pejabat yang terletak di benua Eropa dalam waktu tidak lebih dari 6 bulan akan mendapatkan hadiah 3000 koin emas, jumlah yang lebih dari cukup untuk mengobati ayah Arthur.

Mendengar hal itu Arthur merasa pesimis karena ia tidak memiliki pengalaman dan keahlian untuk berlayar jauh dan tidak memiliki kapal untuk mengarungi samudra dengan ombak yang besar. Lagipula adalah mustahil untuk berlayar ke benua Eropa dalam waktu 6 bulan.

Setelah berpikir sejenak, Marley menceritakan rahasia masa lalunya, bahwa dahulu di masa mudanya, ia adalah anak buah bajak laut Blackbeard yang tersohor. Ia menambahkan bahwa benua tersebut dapat dicapai dalam waktu kurang dari 6 bulan asalkan tahu rute singkatnya dan hanya bisa dicapai melalui jalur tengkorak. Jalur tengkorak adalah jalur melewati perairan berbahaya dengan banyak karang tajam, melewati perairan dangkal, dan ombak yang besar. Konon 95% kapal yang melewatinya hilang di jalur tersebut karena karam terhantam karang tajam atau hilang ditelan ombak.

Sambil menenangkan Arthur, Marley mengatakan bahwa ia sanggup membantu menyiapkan kapal dan memandunya melewati jalur tengkorak untuk memenangkan sayembara tersebut. Dengan kapal bekas yang dimilikinya di dermaga dan bantuan tabungan uang dari Arthur, Marley akhirnya dapat merenovasi kapal tersebut agar dapat mengarungi perairan dalam. Dua minggu kemudian setelah semuanya siap, mereka memulai ekspedisi pelayaran dengan dibantu beberapa awak anak buah Marley.

Arthur dengan pengalaman berlayar yang minim, mau tidak mau harus belajar banyak dari Marley tentang cara membaca arah mata angin, menggunakan teropong untuk mengamati topografi pulau-pulau disekitarnya, dan membaca peta laut yang membantu navigasi ke benua Eropa. Marley hanya dapat menjelaskan secara lisan karena matanya telah rabun dan tidak dapat melihat jauh dengan jelas.

Kadang kala, Arthur yang belum berpengalaman terlambat menyadari bahwa ada karang tajam yang menghadang, sehingga kapal mereka terkena karang dan harus diperbaiki. Dari kesalahan-kesalahan ini dan seiring berjalannya waktu, Arthur menjadi semakin mahir dalam dunia pelayaran meskipun di saat-saat awal ia hampir putus asa karena jalur tengkorak sangat sulit untuk pelaut pemula sepertinya. Satu-satunya hal yang memicu semangatnya adalah ketika teringat ayahnya yang sakit di rumah.

Tidak terasa, 3 bulan telah berlalu dan Arthur telah menjadi seorang pelaut yang cukup mahir mengatasi segala halangan di laut berkat bimbingan dari Marley. Tidak lama kemudian, setelah sampai di benua Eropa mereka segera menyampaikan pesan dari Gubernur kepada pejabat setempat yang ternyata merupakan teman baik Gubernur mereka. Dan setelah beramah tamah, mereka segera pamit kepada pejabat tsb dengan membawa surat penting yang dimaksud. Sang pejabat juga memberikan hadiah koin emas yang cukup digunakan untuk membeli kapal baru setelah menjual kapal lama mereka.

Dengan kapal baru yang lebih cepat dan pengetahuan / pengalaman berharga yang telah dimilikinya, Arthur dapat kembali ke kota mereka di benua Amerika dalam waktu hanya 2,5 bulan. Dan sekarang Arthur menjadi semakin yakin bahwa ia dapat berlayar melewati jalur tengkorak tanpa bantuan Marley lagi karena ia pernah mengalami kejadian yang paling buruk sebelumnya dan dapat menyelesaikannya dengan baik.
Akhirnya iapun sadar mengapa banyak pelaut yang gagal melewati jalur tengkorak. Ia tahu para pelaut itu tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup, bermodalkan nekad tanpa perhitungan, dan teknik berlayar yang benar. Mereka tidak mampu untuk mengamati dan menterjemahkan tanda-tanda alam bahwa sebentar lagi akan ada badai ataupun ada karang tajam di depan.

Gubernur kota mereka sangat berterima kasih karena surat perjanjian penting tersebut diterimanya dalam waktu kurang dari 6 bulan. Dan sesuai janjinya ia memberikan $3000 koin emas. Sebagai rasa terima kasihnya, Arthur memberikan $1000 koin emas kepada Marley dan sisanya ia gunakan untuk mengobati ayahnya dan sebagai modal berbisnis ekspedisi cepat.

Lambat laun usaha Arthur berkembang semakin pesat karena ia telah benar-benar menguasai jalur tengkorak dan setiap order selalu dapat dipenuhi dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan pesaingnya. Arthur sekarang telah menjadi salah satu orang terkaya di kotanya dan hidup bahagia bersama ayahnya. 
(http://www.belajarforexpro.com/mencari_uang_di_internet.php)

Rabu, 12 Januari 2011

Sejarah Kota Jakarta (Betawi)

Dibawah hujan peluru meriam yang ditembakan dari kapal Kompeni Dagang Belanda (V.o,c ), tanpa dapat memberikan perlawanan yang cukup berarti, Pangeran Wijayakrama , penguasa Jakarta terpaksa menyingkir bersama seluruh rakyatnya.

Pada tanggal 30 Mei 1619 dengan pongah J'P' Coen yang memimpin penyerangan itu, menyatakan seluruh kota sudah Sepenuhnya dikuasai. Semua bangunan hancur diratakan dengan tanah, kecuali beberapa rumah yang dihuni orang-orang cina. Masih pada tahun itu pula Kompeni membangun sebuah Kastil ( Puri, Castle ), berbentuk segi empat Setiap sudutnya diperkuat dengan Baluarti ( Bastion ), yang masing- masing dilengkapi dengan beberapa buah meriam, Luasnya kurang lebih 2500 tumbakpersegi, atau kurang lebih 3,5 hektar. sisisebelah utaraterletak Empat di tepi pantai. Sebelah Barat di tepi timur muara Ciliwung, Di sisi-sisi luar sebelah selatan dan timur digali parit cukup lebar dan dalam untuk memperkuat ketahanan Kastil bila ada serangan dari Mataram yang sangat dikhawatirkan.

Pada tahun-tahun pertama Kastil itu masih tetap menyandang nama Jayakarta. Baru pada tahun 1612 resmi dinamai Batavia. Dalam pelaksanaan pembangunannya Kompeni mengerahkan tenaga kerja Cina. Mula-mula hanya yang bermukim di Jakarta, kemudian didatangkan langsung dari negerinya. Bahkan orang-orang cina yang sudah lama bermukim di Banten, seperti Yan Kon (dalam tulisan Cina ucapan dialek Kanton : SUM KON )' berangsur-angsur pindah ke Jakarta yang dipandang lebih menguntungkan oleh mereka

Dengan perencanaan yang cukup matang selanjutnya dibangun kota berbenteng, memanjang kesebelah selatan, kurang lebih dari Pasar lkan sampai Pinangsia sekarang. Kawasan diluar benteng oleh orang Belanda disebut Ommelanden. Pada tahun 1628 dan 1629 pembangunannya terhenti, karena bertubi- tubidiserang pasukan Mataram. Kedua serangan itu gagal, karena Mataram tidak memiliki angkatan laut yang cukup tangguh disamping kelemahan dalam logistik.

Mungkin menyadari kelemahan-kelemahan tersebut, sultan Agung melakukan upaya-upaya konsolidasi, antara lain menata kembali pemerintahan diwilayah kekuasaannya di Jawa Barat. Bupati sumedang yang semula berkedudukan sebagai Bupati Wedana ( semacam Gubernur ol witayan Jawa Barat ) dikurangi kekuasaannya. Galuh dipecah menjadi empat Kabupaten, yaitu Bojonglopang ( Kertabumi ), lmbanagara' Utama danKawasen'KabupatenUkurdihapuskanpadatahunl632'Bekas wilayahnya dijadikan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Parakan Muncang' Tahun 1640 di bangun koloni Mataram didaerah Karawang. Tampak sultan Agung merencanakan untuk menyerang Batavia untuk ketiga kalinya, akan tetapi ia wafat pada tahun 1645. Penggantinya adalah Sultan Amangkurat I.

Amangkurat memerintahkan pemindahan sebagian penduduk Banyumas ke daerah Karawang, dipimpin oleh Adipati surengrana dari wirasaba. Kemudian ditambah dengan pemindahan penduduk Kertabumi dibawah pimpinan Adipati Singaperbangsa'

Mataram menganggap wilayah Karawang itu demikian pentingnya, sehingga secara taktis langsung ditempatkan dibawah perintahnya, dengan sebutan siti Nagara Agung dengan batas sebelah timur Kali cilamaya dan sebelah Barat Kali cipamingkis, sebagaimana tercantum pada piagam yang ditulis pada lembaran tembaga, yang ditemukan di kandang sapi, Purwakarta' Negara Agung adalah istilah daerah pemerintahan atau teritorial Mataram, yakni daerarr sekitar kediaman Raja ( ommelancjen ). sebutan lain bagi daerah Karawang oleh Mataram adalah Siti Gung Bingas Kilen.

Mengetahui tindakan Mataram disekitar Karawang, dengan memindahkan sejumlah besar ( menurut ukuran waktu itu ) penduduk dari Banyumas dan Kertabumi ( Galuh ), Banten pun tidak tinggal diam, karena menganggap Karawang termasuk wilayah kekuasaannya. oleh karena itu maka koloni Banten disebelah hilir citarum yang dilakukan pada tahun 1622 dan 1633, dan di cikalong pada tahun 1636, berangsur-angsur dikembangkan. citeureup dan cileungsi serta ciluar pun dijadikan koloni Banten.

Lalu lintas antara Banten dengan daerah koloninya tersebut lebih banyak dilakukan malalui Muaraberes, yang terletak antara Kaungpandak dan Bojong Gede. Jalan tersebut oleh orang-orang Belanda disebut'De oude Bantamsche weg', yang berarti jalan Banten lama' jalan ini mulai dari Pagutan, ditepi Cisadane, metatui Muara Beres' Di Muara Beres jalan Ciluar jalan bercabang tiga, ke selatan terus ke Pakuan' ke Karawang melalui cileungsi dan ke Cianjur melalui Citeureup.

Pada paro kedua abad ketujun belas ditempat-tempat tersebut.dua keluar, Mataram Ouniunttn' saling menyilang jalan . Pada tahun 1661 dan 1675 Mataram berusaha menguasai Muaraberes. Kompeni sebagai kekuatan ketiga selama itu belum cukup banyak menaruh perhatian terhadap daerah-daerah yang dianggap cukup jauh dari kota Batavia. Kegiatan lebih banyak dikonsentrasikan pada upaya memperkuat pertahanan, antara lain dengan membangun kubu-kubu di tempat-tempat yang dianggap strategis'seperti diAncol'Angke dan Marunda. Kubu Rijswijk dibangun dekat kali Krukut ditengah persawahan ;'Vijfhoek dipersimpangan jalan Angke dan ke Grogol; Bantenburg disebelah selatan kota ; Noordwijk dibangun untuk melindungi peternakan sapi ditempat yang sekarang menjadi lapangan banteng; Zevenhoek disebelah timur Angke' sebuah kapar rayar berbentuk langsing-panjang yang sudah tidak laik laut dijadikan kapal kubu di Muara Angke. kapal demikian itu oleh orang-orang Belanda Gebut Fluit ( Fluitschip) yang dengan.lidah bangsa kita menjadi Pluit' Kawasan sekitar tempat tersebut sampai sekarang dikenaldengan nama Pluit Kubu di Marunda kemudian dipindahkan ke tepi barat kali Bekasi.

Kecuali gangguan keamanan yang dilakukan secara sporadis oleh gerilyawan Banten dan pasukan budak-budak yang melarikan diri' selama itu tidak pernah ada serangan yang berarti terhadap kota berbenteng Batavia, baik dari fihak Banten maupun Mataram' Dengan demikian maka kekuatan angkatan perang Kompeni dan lebih.dikonsentrasikan untuk merebut kota Maraka dari orang-orang portugis, yang sudah lebih dari. seabad menguasai Selat Malaka urat nadi pelayaran niaga yang menghubungkan Asia Timur dengan dunia Barat.

Tahun 1641 Kompeni Belanda berhasil menguasai kota Malaka kota. Orang' orang portugis tertawan diangkut ke Batavia. Demikian pula abdi- abdinya yang beraJal dari berbagai macam bangsa' seperti orang-orang dari Andaman, Goa, Malabar dan Afrika yang telah banyak menyerap pengaruh kebudayaan Portugis dan beragama Katolik. Mereka kemudian di merdekakan dan tidak sedikit yang diangkat menjadi tentara Kompeni, dengan syarat harus menganut Protestan. Dengan dikuasainya Malaka oleh Kompeni Belanda, maka berangsur-angsur orang Melayu berdatangan ke Batavia, dibawah pimpinan masing-masing pemimpin. Beberapa pemimpin orang Melayu itu kemudian memperoleh kedudukan tinggidalam angkatan perang Kompeni, serta mempunyaipengaruh yang cukup besar, seperti halnya Wan Abdul Bagus yang diberi hak penguasaan kawasan yang sampai sekarang dikenal dengan sebutan Kampung Melayu, sebelah selatan Jatinegara yang zaman kolonial bernama Meester Cornelis. Kompeni baru menaruh perhatian terhadap daerah-daerah pedalaman yang jauh dari Ommelanden, setelah berhasil menundukan Makasar melalui tiga kali peperangan, yakni tahun 1653-1655, 1660-1661 dan 1666-1667 yang berakhir dengan ditanda tanganinya perjanjian Bongaya. Angkatan perang kompeni semakin kuat dengan bergabungnya sejumlah orang-orang Makasar, Bugis dan lainlain, setelah ditanda tanganinya perjanjian Bongaya itu. Mereka yang tidak mau menerima perjanjian tersebut masih terus melakukan perlawanan, diantaranya tidak sedikit yang menggabungkan diri kepada Banten. Ada pula yang memperkuat pasukan Pangeran Trunojoyo dari Madura yang mengangkat senjata terhadap Mataram sejak tahun 1674.

Menjelang berakhirnya abad ketujuh belas praktis Mataram dan Banten sudah berada dibawah pengaruh Kompeni Belanda. Seluruh wilayah Mataram diJawa Barat resmi diserahkan kepada kompeni sebagai imbalan atas bantuan memadamkan pemberontakan pangeran Trunojoyo. Banten mengakui kedaulatan kompeni atas wilayah Jakarta dan sekitamya dengan batas sebelah barat sampai Kali Cisadane, sebagai imbalan atas bantuannya yang diberikan kepada Sultan Haji dalam perang perebutan takhta dengan ayahnya sendiri, Sultan Tirtayasa. Kedudukan kompenisemakin diatas angin setelah berhasil menghancurkan perlawanan U ntung Surapati di Pasuruan, Jawa Timur. Untung Surapati adalah bekas budak yang melarikan diri, kemudian menjadi Letnan dalam angkatan bersenjata Kompeni, selanjutnya memberontak dan memperoleh dukungan dari berbagaifihak, termasuk dari penguasa Mataram.

Dengan demikian maka semakin leluasalah Kompeni membagi-bagikan tanah di Batavia dan sekitamya, terutama kepada mereka yang dianggap berjasa dalam beberapa peperangan, termasuk kepala_kepala pasukan pribumi seperti Kapten Lampija, kepala pasukan orang-orang Bali yang memperoleh sejumlah tanah dikawasan Grogol, yang terletak di sekitar benteng Zaenhoek dan kubu Buitenwecht. Untuk menutup biaya peperangan, penjualan tanahpun semakin banyak dirakukan, baik kepada orang-orang Cina maupun kepada bangsa lain, terutama orang-orang Eropa. sejak tahun 1686 ditetapkan bahwa,tidak dimempebolehkan ragi memberikan secara gratis, melainkan harus dibeli melalui pererangan terbuka. pada tahun 1705 penjualan secara besar-besaran mulai berlangsung, antara lain kawasan Depok dan Srengseng kepada Chastelein, seorang anggota Dewan Hindia Kompeni. Oleh Chastelein tanah-tanah tersebut diwariskan kepada budak-budaknya yang dimerdekakan, dengan syarat harus menganut Kristen. Buat menggarap tanah pertanian yang demikian luasnya disekitar para pemiliknya, terutama orang-orang Eropa, mendatangkan tenaga kerja dari berbagai daerah, yang berstatus sebagai budak.

Disekitar Jakarta terjadi pula pembabatan hutan-hutan yang akibatnya segera tampak. Bukan saja akibat erupsigunung sarak yani mitetus paoa tahun 1699. ciliwung muaranya dipenuhi rumpur. Bertahun_tahun seterah letusan gunung tersebut, ariran kari ciriwung makin rama makin keruh, airnya semakin berkurang. Endapan lumpur menumpur sepanjang saluran diseluruh kota, dan membentuk beting-beting didepan muara. Paya - paya, genangan air mandek menjadi tempat nyamuk-nyamut berkembang biak denagan cepat. Berbagai penyakit timbul, menyerang penduduk kota. Ma laria endemi. Tifus dan disentri terus menerus berkecamuk. Angka kematian semakin meningkat.

Dalam suasana demikian itu orang-orang Beranda yang kaya berangsur- angsur pindah ke seratan kota, seperti Weltevreden yaitu daerah lapangan banteng sekarang. Gubernur Jendral van overstraten yang mewarisi kantor pemerintahan ke kawasan itu, pada tahun 1g00. Lokasi ibukota pun menjadi berpindah. Tindakan itu dituntaskan oreh Daenders, pada tahun 1g09. Ia pun nenjatuhkan vonisnya bagi Batavia, yang semula diberi gelar "Ratu Timur. kemudian dicaci dengan sebutan " Kuburan di timur". Kastil, tembok dan benteng dihancurkan. parit-parit pun ditimbun. pada awal abad ke sembilan belas kota Batavia ( rama) bukan ragi metropolis terkenal seperti masa lampau. sebagian terbesar dari bangunan-bangunan yang penting penting telah dirubuhkan, yang tinggalhanya gudang_gudangng dan bangunan angkatan bersejata. Diantara yang dipertahankan terus adarah ceouniaabi Kota yang kini menjadi Museum sejarah Jakarta. Kota tingga seperti diporak porandakan. Prinsenstraat tak rebih darisebuah jatan yang lenggang, dengan beberapa buah rumah di kiri kananya. Bahan-bahan bangunan bekas yang masih bisa dimanfaatkan, berangsur-berangsur diangkut, dijadikan bahan utama pembangunan gedung-gedung baru di Weltevreden, antara lain bekas bangunan rumah sakit cina dan penjara wanita, dijadikan untuk membangun showonnburg ( sekarang Gedung Kesenian Jakarta ), yang sampai hari ini masih berdiri. Akibat banyak penyalah gunaan wewenang dan korupsi hampir disemua bidang kegiatan yang dilakukan oleh para pejabat v.o.c., pada akhir abad ke delapan beras Kompeni dagang tersebut dinyatakan bangkrut. kekayaannya diambil alih oleh pemerintah Beranda. wilayah nusantara yang di lndonesia, termasuk diwilayah Batavia dan sekitarnya. Antara lain dengan menempatkan seluruh pesisirutara Banten dibawah Jurisdiksi Batavia. sebagai pengganti Daendels sebagai Gubernur Jenderal diangkat Jan Willem Jansens pada tahun '1811. Namun pada tahun itu pula tanah jajahan Belanda di Nusantara direbut oleh lnggris. Sebagai kepala pemerintahannya adalah T.S. Raffles, yang banyak pula melalukan reorganisasi."Baik Daendels maupun Raffles banyak melakukan penjualan tanah kepada pihak Swasta.

Masa pemerintahan lngris di lndonesia tidak berlangsung lama, dalam tahun 1816 kemabali menjadi daerah kekuasaan Belanda. Sejak itu dimulailah masa pemerintahan Hindia Belanda. Untuk membagi kekuasaan di Nusantara antara lnggris dengan Belanda, pada tahun 1824 ditetapkan dalam perjanjian yang dikenal dengan sebutan Konvensi London.

Berdasarkan konvensi tersebut secara berangsur-angsur Berlanda berhasir menguasai seluruh Sumatera, dimulai dari pesisir sebelah timur, terutama daerah Riau kepulauan. Sejak waktu itulah secara berangsur-angsur penduduk Batavia berambah dengan orang-orang dari Sumatera Timur. Sebagian dari mereka bergerak dalam bidang perdagangan sebagai pengusaha swasta. Merekalah yang mengembangkan kebudayaan bercorak Melayu di Batavia termasuk seni musik, tari dan teaternya.

KEPENDUDUKAN : Aglomerat Ras dan Etnis

Sampai akhir abad ke tujuh belas di kota berbenteng Batavia itu orang lndonesia tergolong minoritas, Pada awalnya orang-orang Sunda dan Jawa dilarang menjadi penghuni. Baru setelah kesultanan Banten menyatakan pengakuan Supremasi Kompeni, sebagaimana ditekankan pada perjanjian 1684, berangsur-angsur orang Sunda dapat bertempat tinggal di daerah Ommelanden, sekitar kota. Sejak dibangunnya kota berbenteng itu orang- orang lndonesia yang didatangkan daribeberapa daerah lain, diperbolehkan bertempat tinggal di tempat-tempat yang ditunjuk oleh penguasa. Seperti halnya orang-orang Banda yang selamat dari pembantaian massal oleh pasukan Kompeni dikepulauan Banda pada tahun '1621, ditempatkan di kawasan yang sampai saat ini dikenal dengan sebutan kampung bandan Pada awalnya orang-orang Banda yang dibawa ke Batavia itu diperlakukan sebagai budak, yang dapat diperjual belikan.

Sepeninggal rakyat Pangeran Wijayakrama tanah-tanah sekitar benteng kosong, tidak berpenghuni. Kebun-kebun dan ladang-ladang dibiarkan terlantar Orang-orang yang berasal dari kepulauan Maluku, demikian pula orang-orang Jepang yang menjadi serdadu bayaran Kompeni, biasa mengambil bauah-buahan untuk dijual didalam benteng, dengan kewajiban untuk menyerahkan sepersepuluh dari hasilnya kepada penguasa.

Untuk keperluan penyediaan sayur mayur dan buah-buahan tanah yang bearada "dibawah asap benteng" mulai digarap oleh orang-orang Mardijker, yaitu orang orang bekas budak yang dimerdekakan. Mereka berasal antara lain dari Afrika dan Sri Langka, yang telah berjasa dalam ikut mempertahankan kota Batavia dari serangan Mataram pada tahun 1628 dan 1629. Merekalah yang dapat dianggap sebagai penghuni daerah Ommelanden, yang resmi dari kompeni, dengan dikenai kewajiban untuk menyerahkan sepersepuluh dari tanaman yang diperolehnya, sebagai pengenaan hak-hak feodal, sebagai mana diatur dalam plakat tanggal 9 Desember 1602.

Kemudian, secara berangsur-an gsur penghuni Ommelanden bertambah dengan diberikannya hak penggarapan tanah kepada orang-orang Cina, Makasar, Ambon, Banda, Sumbawa, Melayu dan lainlain, termasuk orang- orang keturunan Portugis, Jepang dan Papanga.

Penyebaran penduduk yang semakin lama semakin jauh dari kota Berbenteng itu bukan hanya untuk kepentingan penanaman sayur-sayuran, padi pohon buah-buahan dan terutama tebu untuk dibuat gula. melainkan juga untuk kepentingan pertahanan dan keamanan dari pasukan-pasukan gerilya Banten dan Mataram yang terus menerus mengancam. Disamping itu penyebaran penduduk did aerah Ommelanden itudianggap suatu pemecahan yang sangat efektif dalam mengatasi kepadatan penduduk didalam kota berbenteng yang tentu saja sangat terbatas kapasitasnya. Untuk dijadikan benteng hidup, maka dibeberapa tempat yang strategis ditempatkan pasukan- Pasukan yang sudah dikenal kemampuan tempumya, seperti pasukan Kapten Jonker dari Maluku. Dengan Keputusan Gubemur Jenderal tanggal 23 April 1666 mereka diberi tempat di kawasan Marunda, dengan tugas antara lain menjadi penjaga perkebunan disana. (http://id.wisatapesisir.com/sunda-kelapa/571-sejarah-jakarta-betawi-1)

Selasa, 11 Januari 2011

Membangun Keluarga Sakinah

Kita sering menyaksikan infotainment di TV, bahkan di lingkungan tempat kita tinggal banyak selebritis  dan orang-orang di sekitar kita yang kawin-cerai. Kayaknya sepele banget, sepertinya urusan yang satu ini cuma urusan sepele saja.Bahkan bisa juga salah satu dari keluarga kita sendiri ada yang menyepelekan masalah kawin-cerai. Sungguh disayangkan jika keluarga yang sudah kita bangun ambruk begitu saja. Padahal, sungguh sangat bahagia sekali pernikahan ini. Apa lagi setelah sebuah Rumah Tangga dikaruniai seorang anak. Subhanallaah...Sungguh kebahagiaan yang tiada ternilai harganya.
 
Dalam blog ini, saya tidak akan menjadi pengamat atau biang gosip bagi selebritis, tapi lebih pada kepentingan untuk memotivasi kita semua agar dapat menciptakan keluarga yang rukun dan damai. Karena sesungguhnya, bukan hanya selebritis yang bisa kawin-cerai, tapi masyarakat biasa juga bisa. Jika saja mereka mengerti betapa pentingnya mempertahankan sebuah perkawinan, apalagi buat kita yang beriman pada Allah swt, tentu pertimbangan yang sangat matang menjadi acuan utama.

Kadang kala hanya karena masalah kecil, mereka harus akhiri perkawinan dan anak-anak jadi korban sifat egois dan keangkuhan orang tua. Entah apa yang bisa kita pahami, lagi-lagi alasan hak asasi atau urusan pribadi dan hal lain sehingga orang lain sulit memberikan masukan. Apalagi disaat hati sedang "panas", wahh..tentulah sulit untuk bisa memberikan bantuan moral.

tentu kita sering menghadiri acara pernikahan teman sejawat atau keluarga kita dan sesering itu pula kita mendengar doa orang tua yang ingin anak-anak mereka dapat menjadi keluarga sakinah ketika menikah. Keluarga yang sakinah dan selalu penuh rahmat..begitu do'a para "sepuh".

Menurut kaidah bahasa Indonesia, sakinah mempunyai arti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan. Jadi keluarga sakinah mengandung makna keluarga yang diliputi rasa damai, tentram, juga bahagia (mudah-mudahan bahagia lahir bathin).

Dari kata sakinah, kita dapat maklumi bahwa do'a para sepuh tadi adalah menginginkan suasana damai dalam rumah tangga. namun sering kedamaian dalam rumah tangga menjadi rusak hanya karena tidak adanya saling pengertian antara suami dan istri; apalagi kalau sudah menyangkut urusan materi. Berikut tips untuk menciptakan keluarga sakinah.
 
Saya pernah dapatkan beberapa tips tentang bagaimana menjadi keluarga yang sakinah ini ketika mengikuti ceramah/khutbah di sebuah mesjid di Cirebon dan semoga berguna bagi kita semua :
  1. ketika kita melamar 'sang pujaan' untuk menjadi istri, kita bukanlah sedang melamar/meminta kepada orang tua/wali si gadis; tetapi kita sedang meminta kepada Allah swt melalui orang tua/wali si gadis.
  2. ketika kita menikah, kita bukanlah menikah di hadapan penghulu tetapi menikah di hadapan Allah swt.
  3. ketika resepsi pernikahan berlangsung, catatlah dan hitunglah para undangan yang hadir untuk mendo'akan kita saat itu.Hal ini perlu kita lakukan dan pikirkan lebih dalam jika kita akan/sedang/sudah berpikir untuk bercerai, karena itu berarti kita harus meminta maaf kepada mereka karena telah menyia-nyiakan do'a mereka.
  4. Selama menempuh hidup berkeluarga, sadarilah bahwa jalan yang akan kita lalui tidaklah melulu jalan yang bertabur bunga kebahagiaan tetapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.
  5. ketika biduk rumah tangga oleng, janganlah saling berlepas tangan; tetapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan.
  6. ketika kita belum dikaruniai anak, cintailai istri atau suami dengan 100 % sepenuh hati.
  7. ketika sudah mempunyai anak, jangan bagi cinta kepada suami atau istri dan anak-anak dengan beberapa bagian tetapi cintailah suami-istri dan anak-anak dengan masing-masing 100% sepenuh hati.
  8. ketika ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami istri kepada Allah Swt (banyak juga kaum istri yang tidak tahan dengan kondisi serba kekurangan materi dan akhirnya memilih pergi).
  9. ketika ekonomi sudah membaik, jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi ketika menderita (justru godaan banyak terjadi disini, ketika hidup susah; suami selalu setia namun ketika sudah hidup mapan dan bahkan lebih dari cukup, suami sering melirik yang lain dan bahkan berbagi cinta dengan wanita yang lain)
  10. ketika anda adalah suami, boleh bermanja-manja bahkan bersifat kekanak-kanakan kepada istri dan segeralah bangkit menjadi pria perkasa secara bertanggung-jawab ketika istri membutuhkan pertolongan.
  11. ketika anda seorang istri, tetaplah anda berlaku elok, tampil canti dan gemulai serta lemah lembut, tetapi harus selalu siap menyeleaikan semua pekerjaan dengan sukses.
  12. ketika mendidik anak, jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.
  13. ketika anak bermasalah, yakinlah bahwa tidak ada seorang anak pun yang tidak mau bekerjsama dengan orang tua, yang ada adalah seorang anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.
  14. bagi anda wanita, ketika ada PIL, jangan diminum, cukuplah suami anda yang menjadi "obat".
  15. bagi anda lelaki, ketika ada WIL, jangan pernah ajak berlayar sebiduk berdua ke samudra cinta, cukuplah istri anda sebagai pelabuhan hati.
  16. ketika kita menjadi keluarga yang sakinah, contohlah keluarga rasululloh saw.
nah, itulah tips yang mungkin bisa bermanfaat. memang lebih mudah menulis dari pada melakoni. tapi paling tidak, rasa hormat dan saling menghormati antara suami- istri serta saling mengerti hak dan kewajiban adalahs syarat mutlak untuk menjadi sakinah. yang paling berarti bagi kita jika hendak berlayar ke samudra kehidupan adalah 'keimanan", sehingga ombak yang besar sekalipun bisa kita lalui dengan sukses meski harus basah kuyup.

Demokrasi Uang

Maaf sebelumnya jika kata-kata saya menyinggung beberapa pihak. Tapi ini hanyalah isi hati yang diungkapkan di negara demokrasi ini.Tentunya anda semua tahu apa itu arti sebuah demokrasi. Berbicara mengenai demokrasi adalah memperbincangkan tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan secara beradab. Ia adalah sistem kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia.Perilaku utama demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatasnamakan namun tak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu.Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik. Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak.Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia ingini.Jadi masalah keadilan menjadi penting, dalam arti dia mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi harus dihormati haknya dan harus diberi peluang dan kemudahan serta pertolongan untuk mencapai itu.(www.id.wikipedia.org/wiki/demokrasi)

Akan tetapi apa yang terjadi di negara ini. Semua yang seharusnya berlandaskan demokrasi, menjadi keluar dari jalur demokrasi.Di negara ini yang berdemokrasi bukanlah peradaban dan etika, akan tetapi di negara ini yang berdemokrasi adalah uang.Aneh tapi nyata memang. Disebutkan sebelumnya bahwa dasar demokrasi adalah Rule People (aturan orang), yang artinya aturan manusia, yang mana manusia adalah makhluk hidup yang berbudi pekerti luhur. Berbeda dengan uang, yang mana uang itu adalah sebuah benda mati.Tidak memiliki akal  dan hanya memiliki nilai nominatif yang dibuat oleh manusia. Sungguh mengenaskan di jaman sekarang ini. Demokrasi sudah dikendalikan oleh uang. Sehingga, saat ini demokrasi negara ini, semakin lama akan mati.